Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Kualitas air
sungai di Indonesia pada umumnya telah dipengaruhi oleh limbah domestik yang
masuk ke badan air di samping limbah lainnya yang berasal dari industri,
pertanian maupun peternakan.
Pemantauan
kualitas air sungai dilakukan di 30 propinsi Indonesia tahun 2004 dengan
frekwensi pengambilan sampel sebanyak dua kali dalam setahun. Hasil pemantauan
menunjukkan parameter DO, BOD, COD, fecal coli dan total coliform mayoritas
sudah tidak memenuhi kriteria mutu air kelas I menurut PP 82 Tahun 2001.
Walaupun
fenomena alam seperti gunung berapi, badai, dan gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan
sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber
air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab
terkemuka di dunia untuk kematian.
Air biasanya
disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak
bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami
pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun
biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai,
dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status
ekologi air.
Dari hasil
penelitian terhadap indeks kualitas air
sungai, menunjukkan kecenderungan peningkatan pencemaran hingga 30 persen.
Dari 52 sungai
yang dipantau, hampir 30 persen kecenderungan meningkat pencemaran sungai dari
cemar sedang menjadi cemar berat, pencemaran air sungai tersebut paling tinggi
diindikasikan dari semakin meningkatnya limbah domestik, walaupun di beberapa
sungai disebabkan oleh kegiatan tambang.
Intensitas
meningkatnya pencemaran akibat kegiatan tambang meningkat, terutama di daerah
timur seperti Maluku.
Maluku yang pada
Tahun 2009 menduduki peringkat pertama untuk indeks kualitas lingkungan hidup
turun ke peringkat dua, salah satunya disebabkan karena meningkatnya pencemaran
air sungai yang semakin tinggi.
Sungai yang
tercemar di Maluku semakin menghawatirkan ini terjadi secara berkesinambungan,
selama ini pemerintah berkonsentrasi memperbaiki indeks kualitas air sungai
yang berada di titik rawan pencemaran. Namun kenyataanya di wilayah timur
indonesia ada kecenderungan pencemaran meningkat.
Kecenderungan
meningkatnya pencemaran air sungai tersebut, dapat diartikan semakin banyaknya
kegiatan yang membebani media air sungai, dan semakin padatnya jumlah penduduk,
sehingga mendesak untuk membuka pemukiman baru hingga ke daerah aliran sungai.
Seharusnya
kondisi seperti ini harus menjadi peringatan bahwa upaya yang sudah di lakukan
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah
cukup gencar, tapi masih saja terjadi pencemaran yang cukup berat, ini
semestinya menjadi acuan untuk segera memperbaiki sistem pengendalian
lingkungan.
Upaya yang harus
dilakukan adalah menyampaikan ke daerah-daerah, agar
pengukuran indeks kualitas air ditingkatkan dan menjadi landasan kebijakan di
masing-masing daerah. (Rizal Sando)
Sumber :
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=241212&Itemid=
http://www.beritasatu.com/mobile/nasional/41020-pencemaran-sungai-di-indonesia-meningkat-30.html
http://lomboknews.com/2007/03/03/walhi-maluku-utara-minta-tinjau-nhm/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air
http://fithab.multiply.com/journal/item/76?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Sumber Gambar:
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/84004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar