Sabtu, 07 Juli 2012

Pencemar Sungai Makin Meluas

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Kualitas air sungai di Indonesia pada umumnya telah dipengaruhi oleh limbah domestik yang masuk ke badan air di samping limbah lainnya yang berasal dari industri, pertanian maupun peternakan.
Pemantauan kualitas air sungai dilakukan di 30 propinsi Indonesia tahun 2004 dengan frekwensi pengambilan sampel sebanyak dua kali dalam setahun. Hasil pemantauan menunjukkan parameter DO, BOD, COD, fecal coli dan total coliform mayoritas sudah tidak memenuhi kriteria mutu air kelas I menurut PP 82 Tahun 2001.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, dan gempa bumi  juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian.   
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Dari hasil penelitian  terhadap indeks kualitas air sungai, menunjukkan kecenderungan peningkatan pencemaran hingga 30 persen.
Dari 52 sungai yang dipantau, hampir 30 persen kecenderungan meningkat pencemaran sungai dari cemar sedang menjadi cemar berat, pencemaran air sungai tersebut paling tinggi diindikasikan dari semakin meningkatnya limbah domestik, walaupun di beberapa sungai disebabkan oleh kegiatan tambang.
Intensitas meningkatnya pencemaran akibat kegiatan tambang meningkat, terutama di daerah timur seperti Maluku.
Maluku yang pada Tahun 2009 menduduki peringkat pertama untuk indeks kualitas lingkungan hidup turun ke peringkat dua, salah satunya disebabkan karena meningkatnya pencemaran air sungai yang semakin tinggi.
Sungai yang tercemar di Maluku semakin menghawatirkan ini terjadi secara berkesinambungan, selama ini pemerintah berkonsentrasi memperbaiki indeks kualitas air sungai yang berada di titik rawan pencemaran. Namun kenyataanya di wilayah timur indonesia ada kecenderungan pencemaran meningkat.
Kecenderungan meningkatnya pencemaran air sungai tersebut, dapat diartikan semakin banyaknya kegiatan yang membebani media air sungai, dan semakin padatnya jumlah penduduk, sehingga mendesak untuk membuka pemukiman baru hingga ke daerah aliran sungai.
Seharusnya kondisi seperti ini harus menjadi peringatan bahwa upaya yang sudah di lakukan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah  cukup gencar, tapi masih saja terjadi pencemaran yang cukup berat, ini semestinya menjadi acuan untuk segera memperbaiki sistem pengendalian lingkungan. 
Upaya yang harus dilakukan  adalah  menyampaikan ke daerah-daerah, agar pengukuran indeks kualitas air ditingkatkan dan menjadi landasan kebijakan di masing-masing daerah. (Rizal Sando)

 
Sumber :
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=241212&Itemid=
http://www.beritasatu.com/mobile/nasional/41020-pencemaran-sungai-di-indonesia-meningkat-30.html
http://lomboknews.com/2007/03/03/walhi-maluku-utara-minta-tinjau-nhm/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air
http://fithab.multiply.com/journal/item/76?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Sumber Gambar:
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/84004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar